Deskripsi
Pelatihan Empathy Leadership untuk Staf bertujuan untuk membantu karyawan memahami dan menerapkan empati dalam interaksi sehari-hari, baik dengan rekan kerja, atasan, maupun pelanggan. Pelatihan ini akan membangun hubungan kerja yang harmonis, meningkatkan kolaborasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
1. Tujuan Pelatihan
Memahami pentingnya empati dalam lingkungan kerja.
Meningkatkan kemampuan mendengarkan aktif (active listening) dan memahami perspektif orang lain.
Mengembangkan hubungan kerja yang harmonis dan produktif.
Meningkatkan keterampilan komunikasi berbasis empati.
2. Target Peserta
Seluruh staf/karyawan di perusahaan, tanpa memandang jabatan.
Karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan interpersonal dan kolaborasi.
3. Struktur dan Durasi Pelatihan
Durasi Total: 1 hari (6 jam)
Sesi
1. Pembukaan 30 menit
- Ice-breaking
- Mengenalkan konsep empati di tempat kerja.
Ceramah singkat, permainan interaktif.
2. Apa itu Empati? 60 menit
- Definisi dan pentingnya empati.
- Empati vs simpati.
Diskusi, video inspiratif.
3. Empati dalam Aksi 90 menit
- Teknik mendengarkan aktif (active listening).
- Komunikasi efektif berbasis empati.
- Role-play, simulasi kasus.
4. Studi Kasus 90 menit
- Menerapkan empati untuk menyelesaikan konflik atau tantangan kerja.
- Diskusi kelompok, problem-solving.
5. Penutupan 30 menit
- Rangkuman materi, refleksi peserta, feedback.
- Diskusi terbuka, survei kepuasan.
4. Media dan Bahan Pelatihan
Media Visual: Presentasi PowerPoint, video inspiratif terkait empati.
Alat Praktis: Buku kerja (workbook), kuesioner empati.
Metode Interaktif:
Role-play (misalnya, cara menyikapi rekan kerja yang stres atau pelanggan yang kecewa).
Diskusi kelompok untuk berbagi pengalaman dan solusi.
Latihan simulasi untuk membangun keterampilan mendengarkan.
5. Alat Ukur Keberhasilan Pelatihan
Sebelum Pelatihan:
Tes awal (pre-test) sederhana untuk mengukur pemahaman dasar empati peserta.
Selama Pelatihan:
Observasi interaksi peserta selama sesi diskusi dan simulasi.
Umpan balik langsung dari peserta terhadap latihan atau studi kasus.
Setelah Pelatihan:
Post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman dan keterampilan.
Survei kepuasan peserta terkait isi dan manfaat pelatihan.
Kuesioner kepada rekan kerja atau atasan peserta untuk menilai dampak empati yang ditunjukkan setelah pelatihan.
Indikator Keberhasilan:
Minimal 75% peserta menunjukkan peningkatan skor antara pre-test dan post-test.
Minimal 70% peserta memberikan feedback positif mengenai relevansi pelatihan.
Peningkatan kualitas interaksi staf dalam 1 bulan pasca pelatihan (diukur melalui kuesioner atau observasi).
6. Penutup
Melalui pelatihan ini, staf akan memahami bahwa empati bukan hanya sifat, melainkan keterampilan yang dapat dilatih dan diterapkan. Dengan empati, kolaborasi meningkat, konflik dapat diminimalkan, dan hubungan kerja menjadi lebih kuat.
Deskripsi
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan komunikasi profesional melalui keterampilan menginspirasi orang lain, menyampaikan materi komunikasi dengan serius dan bermakna, membangkitkan rasa percaya, serta bersikap lugas dalam mengomunikasikan materi permasalahan serta mengelola ekspektasi lawan. Peserta akan diajak untuk memahami dan mempraktikkan cara berkomunikasi yang lebih berpengaruh dan efektif dalam berbagai situasi kerja.
1. Tujuan Pelatihan
Mengembangkan kemampuan peserta untuk menginspirasi orang lain melalui komunikasi.
Melatih peserta untuk menyampaikan pesan dengan serius, jelas, dan bermakna.
Membantu peserta membangun rasa percaya dalam interaksi profesional.
Mendorong peserta bersikap lugas dan efektif dalam menyampaikan materi permasalahan.
2. Target Peserta
Karyawan yang membutuhkan peningkatan keterampilan komunikasi dalam pekerjaan sehari-hari.
Supervisor atau tim yang sering menyampaikan informasi penting atau menangani konflik.
Profesional yang ingin mengembangkan kemampuan berbicara yang inspiratif dan lugas.
3. Struktur dan Durasi Pelatihan
Durasi Total: 1 hari (6 jam)
Sesi
1. Pembukaan 30 menit
- Ice-breaking
- Pentingnya komunikasi profesional.
Diskusi interaktif, permainan komunikasi.
2. Menginspirasi Melalui Komunikasi 90 menit
- Teknik komunikasi inspiratif: storytelling, motivasi.
- Membuat pesan yang menyentuh dan relevan.
Simulasi, diskusi kelompok.
3. Serius dalam Materi 60 menit
- Mengatasi hambatan komunikasi serius.
- Teknik menyampaikan materi dengan fokus.
Studi kasus, latihan individu.
4. Membangkitkan Kepercayaan 60 menit
- Membuat pesan yang dapat dipercaya.
- Pentingnya kredibilitas dan konsistensi.
Role-play, evaluasi peer-to-peer.
5. Bersikap Lugas 90 menit
- Teknik berbicara langsung, jelas, dan efektif.
- Teknik mengelola ekspektasi lawan.
- Menghadapi situasi sulit dengan komunikasi lugas.
Simulasi kasus kerja, diskusi kelompok.
6. Penutupan 30 menit
- Rangkuman pelatihan, refleksi, dan umpan balik peserta.
Diskusi terbuka, survei kepuasan.
4. Media dan Bahan Pembelajaran
Media Visual:
PowerPoint, video inspiratif terkait komunikasi yang efektif.
Alat Praktis:
Buku kerja peserta (workbook), alat latihan komunikasi (kartu skenario).
Metode Interaktif:
Role-play untuk mempraktikkan komunikasi inspiratif dan lugas.
Simulasi Studi Kasus: Menyelesaikan konflik atau menyampaikan informasi penting.
Diskusi kelompok untuk berbagi pengalaman.
Fasilitas Tambahan:
Proyektor, papan tulis, alat tulis peserta.
5. Alat Ukur Keberhasilan Pelatihan
Sebelum Pelatihan:
Tes awal (pre-test) untuk mengukur kemampuan komunikasi dasar peserta.
Selama Pelatihan:
Observasi keterlibatan peserta dalam simulasi dan diskusi kelompok.
Evaluasi peer-to-peer terhadap kemampuan komunikasi yang dipraktikkan peserta.
Setelah Pelatihan:
Tes akhir (post-test) untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman.
Survei kepuasan peserta terkait relevansi dan manfaat pelatihan.
Penilaian dampak pelatihan melalui kuesioner ke rekan kerja dan atasan dalam 1-3 bulan.
Indikator Keberhasilan:
Minimal 80% peserta menunjukkan peningkatan skor pre-test dan post-test.
Minimal 75% peserta memberikan feedback positif mengenai pelatihan.
Peserta menunjukkan kemampuan berbicara inspiratif, serius, dan lugas dalam simulasi atau praktik kerja nyata.
6. Penutup
Pelatihan komunikasi ini membantu peserta tidak hanya berbicara dengan baik, tetapi juga memberikan pengaruh positif melalui kata-kata. Dengan kemampuan untuk menginspirasi, bersikap serius, membangun rasa percaya, dan lugas, peserta diharapkan mampu menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan bermakna di tempat kerja.
Deskripsi
Pelatihan ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam memahami dan menganalisis masalah, memberikan ide dan gagasan yang kreatif, serta mengambil keputusan yang efektif dan bertanggung jawab. Peserta akan dilatih dengan teknik dan metode yang dapat diterapkan langsung dalam pekerjaan sehari-hari untuk menyelesaikan permasalahan secara sistematis.
1. Tujuan Pelatihan
Meningkatkan kemampuan peserta untuk memahami dan mengidentifikasi akar penyebab masalah.
Melatih peserta menggunakan teknik analisis masalah yang efektif.
Membantu peserta mengembangkan ide dan gagasan yang relevan dan kreatif untuk solusi.
Melatih peserta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab berdasarkan data dan analisis.
2. Target Peserta
Karyawan yang sering terlibat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.
Supervisor atau tim pemimpin yang bertanggung jawab atas operasional dan strategi.
Profesional yang ingin meningkatkan kemampuan analisis dan keputusannya.
3. Struktur dan Durasi Pelatihan
Durasi Total: 1 hari (6 jam)
Sesi
1. Pembukaan 30 menit
- Ice-breaking
- Pentingnya kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam pekerjaan.
Diskusi interaktif, brainstorming.
2. Memahami dan Menganalisis Masalah 90 menit
- Identifikasi masalah dengan pendekatan Root Cause Analysis.
- Teknik 5 Whys dan Fishbone Diagram.
Studi kasus, latihan kelompok.
3. Memberikan Ide dan Solusi 90 menit
- Teknik brainstorming untuk menghasilkan ide.
- Seleksi ide berdasarkan prioritas dan dampak.
Diskusi kelompok, simulasi.
4. Pengambilan Keputusan yang Efektif 90 menit
- Teknik pengambilan keputusan: SWOT Analysis dan Decision Matrix.
- Strategi evaluasi keputusan.
Simulasi kasus, role-play.
5. Penutupan 30 menit
- Rangkuman pelatihan, komitmen peserta, dan umpan balik.
Diskusi terbuka, survei kepuasan.
4. Media dan Bahan Pembelajaran
Media Visual:
Presentasi PowerPoint, video terkait teknik analisis masalah dan pengambilan keputusan.
Alat Praktis:
Buku kerja peserta (workbook), alat bantu analisis (Fishbone Diagram, Decision Matrix).
Metode Interaktif:
Latihan Kelompok: Menggunakan studi kasus nyata untuk identifikasi masalah dan solusi.
Role-play: Mensimulasikan pengambilan keputusan dalam situasi tekanan.
Diskusi: Membahas pengalaman nyata peserta terkait pengambilan keputusan.
Fasilitas Tambahan:
Proyektor, alat tulis, ruang diskusi yang kondusif.
5. Alat Ukur Keberhasilan Pelatihan
Sebelum Pelatihan:
Tes awal (pre-test) untuk mengukur pemahaman dasar peserta tentang pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Selama Pelatihan:
Observasi fasilitator terhadap keterlibatan peserta dalam latihan dan simulasi.
Penilaian kelompok terhadap efektivitas analisis dan solusi yang dihasilkan.
Setelah Pelatihan:
Tes akhir (post-test) untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta.
Survei kepuasan peserta terkait relevansi dan manfaat pelatihan.
Penilaian dampak pelatihan melalui kuesioner ke rekan kerja dan atasan dalam 1-3 bulan setelah pelatihan.
Indikator Keberhasilan:
Minimal 80% peserta menunjukkan peningkatan skor pre-test dan post-test.
Minimal 75% peserta memberikan feedback positif mengenai pelatihan.
Peserta menunjukkan peningkatan keterampilan dalam menganalisis masalah dan mengambil keputusan yang efektif dalam pekerjaan.
6. Penutup
Pelatihan ini memberikan landasan yang kuat untuk membantu peserta memahami permasalahan secara sistematis, menghasilkan solusi yang relevan, dan membuat keputusan yang tepat. Dengan keterampilan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan kontribusi positif dalam organisasi.